Berikut penjelasan mengenai macam-macam majas yang sering digunakan dalam karya tulis, terutama puisi dan prosa.
Perumpamaan (Simile)
Perumpamaan (simile) adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan dengan sengaja kita anggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan dengan pemakaian kata bagai, sebagai, ibarat, seperti, bak, laksana, semisal, seumpama, umpama, dan serupa.
Metafora
Metafora adalah perbandingan yang dilakukan secara implisit antara dua hal yang berbeda. Metafora hampir sama dengan perumpamaan, hanya saja dalam metafora perbandingan dilakukan secara langsung tanpa menggunakan kata bagai, sebagai, ibarat, seperti, bak, laksana, semisal, seumpama, umpama, dan serupa.
Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang melekatkan sifat-sifat insani (manusiawi) pada benda-benda yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak. Penggunaan majas personifikasi dapat memberi kejelasan dan memberikan bayangan angan (citraan) yang konkret.
Alegori
Alegori adalah cerita kisahan yang mengisahkan hal lain atau kejadian lain. Alegori dapat dikatakan sebagai metafora yang dilanjutkan. Jadi memahami majas alegori harus dari keseluruhan isi puisi.
Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan, baik jumlah, ukuran, atau sifat-sifatnya. Tujuan penyair menggunakan majas hiperbola adalah untuk mendapatkan perhatian yang lebih saksama dari pembaca. Dengan kata lain, penyair berusaha mencuri perhatian pembaca agar terus tertarik untuk memahami puisinya.
Litotes
Litotes sering dikatakan kebalikan dari hiperbola, yaitu majas yang di dalam pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan. Litotes mengurangi atau melemahkan kekuatan pernyataan yang sebenarnya.
Metonimia
Metonimia berasal dari bahasa Yunani, yakni meta berarti ‘bertukar’ dan onym berarti ‘nama’. Metonima adalah sejenis majas yang mempergunakan nama sesuatu barang untuk sesuatu yang lain yang berkaitan erat dengannya. Moeliono mengatakan bahwa metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal, sebagai penggantinya.
Sinekdoke
Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Sinekdoke digunakan untuk melihat kejadian langsung dari sumber yang menimbulkan peristiwa hingga gambaran lebih konkret. Ada dua macam sinekdoke, yakni pars pro toto dan totem pro parte.
Pars pro toto adalah sinekdoke bagian untuk keseluruhan. Maksudnya untuk menonjolkan suatu hal dengan menyebutkan salah satu bagian yang terpenting dari keseluruhan hal, keadaan, atau benda dalam hubungan tertentu. Misalnya, untuk menggambarkan orang, hanya menyebutkan suara, mata, hidung, atau bagian tubuh yang lain.
Totem pro parte adalah sinekdoke yang menyebutkan keseluruhan atau melihat sesuatu secara generalisasi untuk menonjolkan sebagian.
Nah sekian dulu ya gan semoga informasinya membantu dan jangan lupa mampir juga di blognya www.andrepanggabean.com mungkin akan lebih banyak informasi dan ilmu yang akan anda dapat.
Salam kenal gan
BalasHapusPak, mari bertukar link.
BalasHapusNama blog ane: Second Home
Alamat : http://herryflawless.blogspot.com
Salam kekeluargaan. :D
@masday salam kenal juga makasih udah mau mampir...
BalasHapus@Herry oke kang langsung aku pasang....
BalasHapussudah saya pasang linknya di blog saya.
BalasHapuspak, usul. gimana kalo link2nya ditancapkan di 'sidebar' atau 'footer',, biar keliatan.. hehe
salam kekeluargaan. :D
link agan udah saya pasang.
BalasHapussilahkan cek http://herryflawless.blogspot.com
di sidebar sebelah kiri.
salam kekeluargaan. :D
oke bang...
BalasHapus