Hay , update kali ini aku mau berbgi informasi mengenai Kiamat Internet 9 Juli 2012, betapa mengerikan bila internet diseluruh dunia akan mati untuk selamanya, ya seperti apa yang saya baca tadi di http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/07/02/kiamat-internet-9-juli-pengguna-windows-dan-mac-harus-waspada/ dan http://inet.detik.com/read/2012/07/05/161755/1958607/323/menjelang-kiamat-kecil-internet-9-juli-2012?9911012 , menjelaskan bahwa, pada tanggal 9 juli 2012 sebuah virus dahsyat trojan yang akan menyapu semua jaringan internet dunia.
Lebih lanjut disebutkan oleh situs online itu, virus yang bernama DNSCharger Trojan dibuat oleh cybercriminal asal Estonia. Virus ini diperkirakan akan sanggup menginfeksi semua PC berbasis Windows dan Mac serta merusak router yang terhubung dengan internet. Mengerikan membayangkan data dan naskah serta berbagai dokumen yang tersimpan di PC atau laptop dan blog tersapu habis oleh virus ini.
Oleh karena itu, FBI menyarankan agar para pengguna internet melakukan tiga langkah penting, yaitu:
(1) memeriksa semua pengaturan di dalam komputer;
(2) menggunakan atau mengaktifkan anti virus terbaik didalam komputer;
(3) memeriksa sistem dalam komputer yang terhubung dengan internet
Namun Pihak FBI tidak menjamin dengan melakukan tiga hal tersebut akan terhindar dari virus trojan tersebut, kemungkinan kecil tetap akan terjadi.
Dampaknya di Indonesia
Yang menjadi pertanyaan yang paling penting adalah, seberapa besar dampaknya di Indonesia? Saya akan memberikan sedikit gambaran besarnya infeksi DNSchanger di dunia dan perkiraan dampaknya di Indonesia.
Pada November 2011, DNSchanger berhasil menginfeksi empat juta alamat IP, baik komputer maupun router. Kalau saat itu server DNSchanger dimatikan, setidaknya empat juta komputer di dunia akan kehilangan akses internet dan sudah pasti akan menimbulkan kekacauan.
Sejak FBI menangkap pelaku perusakan ini, maka otomatis infeksi DNSchanger menurun drastis sejak November 2011. Menurut data dari DNS Changer Working Group, infeksi pada tanggal 11 Juni 2012 di seluruh dunia turun menjadi kurang dari 10%. Jumlahnya 303.867 IP Address. Lalu bagaimana penyebarannya di dunia ?
Silahkan lihat gambar 1 dan tabel 1 untuk mendapatkan informasi yang lebih detil.
Dari tabel 1 di atas, 5 besar negara yang terinfeksi DNSchanger per tanggal 11 Juni 2012 adalah Amerika Serikat 69.517 (27%), Italia 26.494 (10%), India 21.302 (8%), Inggris 19.589 (8%) dan Jerman 18.427 (7%).
Sedangkan Indonesia sendiri tidak termasuk ke dalam 25 besar negara yang terinfeksi DNSchanger. Di Asean, Thailand termasuk ke dalam 25 besar negara yang terinfeksi DNSchanger dengan jumlah IP terinfeksi 2.941 (1,13%).
Karena Indonesia tidak termasuk ke dalam 25 besar negara-negara yang terinfeksi DNScharger dan infeksi negara ke 25 adalah PK (Pakistan) 1.682 IP (0,65%) maka cukup realistis untuk memperkirakan infeksi DNSchanger di seluruh Indonesia sekitar 1.650 pada tanggal 11 Juni 2012.
Dibandingkan dengan jumlah pengguna internet Indonesia yang berjumlah 55 juta, maka korban DNSchanger di Indonesia adalah 0,003%.
Jika Anda menggunakan program antivirus yang selalu update, harusnya kemungkinan tersebut lebih kecil lagi karena hampir semua program antivirus sudah dapat mendeteksi DNScharger sejak akhir 2011 lalu.
Penulis Alfons Tanujaya, adalah seorang praktisi antivirus. Ia bisa dihubungi melalui email info@vaksin.com atau redaksi@detikinet.com.
Yang menjadi pertanyaan yang paling penting adalah, seberapa besar dampaknya di Indonesia? Saya akan memberikan sedikit gambaran besarnya infeksi DNSchanger di dunia dan perkiraan dampaknya di Indonesia.
Pada November 2011, DNSchanger berhasil menginfeksi empat juta alamat IP, baik komputer maupun router. Kalau saat itu server DNSchanger dimatikan, setidaknya empat juta komputer di dunia akan kehilangan akses internet dan sudah pasti akan menimbulkan kekacauan.
Sejak FBI menangkap pelaku perusakan ini, maka otomatis infeksi DNSchanger menurun drastis sejak November 2011. Menurut data dari DNS Changer Working Group, infeksi pada tanggal 11 Juni 2012 di seluruh dunia turun menjadi kurang dari 10%. Jumlahnya 303.867 IP Address. Lalu bagaimana penyebarannya di dunia ?
Silahkan lihat gambar 1 dan tabel 1 untuk mendapatkan informasi yang lebih detil.
Dari tabel 1 di atas, 5 besar negara yang terinfeksi DNSchanger per tanggal 11 Juni 2012 adalah Amerika Serikat 69.517 (27%), Italia 26.494 (10%), India 21.302 (8%), Inggris 19.589 (8%) dan Jerman 18.427 (7%).
Sedangkan Indonesia sendiri tidak termasuk ke dalam 25 besar negara yang terinfeksi DNSchanger. Di Asean, Thailand termasuk ke dalam 25 besar negara yang terinfeksi DNSchanger dengan jumlah IP terinfeksi 2.941 (1,13%).
Karena Indonesia tidak termasuk ke dalam 25 besar negara-negara yang terinfeksi DNScharger dan infeksi negara ke 25 adalah PK (Pakistan) 1.682 IP (0,65%) maka cukup realistis untuk memperkirakan infeksi DNSchanger di seluruh Indonesia sekitar 1.650 pada tanggal 11 Juni 2012.
Dibandingkan dengan jumlah pengguna internet Indonesia yang berjumlah 55 juta, maka korban DNSchanger di Indonesia adalah 0,003%.
Jika Anda menggunakan program antivirus yang selalu update, harusnya kemungkinan tersebut lebih kecil lagi karena hampir semua program antivirus sudah dapat mendeteksi DNScharger sejak akhir 2011 lalu.
Penulis Alfons Tanujaya, adalah seorang praktisi antivirus. Ia bisa dihubungi melalui email info@vaksin.com atau redaksi@detikinet.com.
Nah bagaimana menurut anda? antisipasi apa yang akan anda lakukan terhadap komputer anda...?
Waspadai serangan Virus ini dan tetap berdo'a semoga kejadian ini tidak akan terjadi, anda dapat bayangkan jika dunia ini tanpa internet..? kita akan kembali lagi ke masa lalu,, menjadi masyrakatt tradisional lai...??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan,tidak mengandung sara atau pun menyinggung pihak tertentu.