Tekanan hidup yang tinggi terutama di daerah perkotaan bisa menjadi pengaruh gaya hidup terhadap Depresi mulai dari Gejala-gejala depresi mulai timbul apabila seseorang tak mampu menangani beberapa permasalahan pelik misalnya persoalan keuangan, tak punya pekerjaan, hubungan yang tak harmonis dan sebagainya.
Namun depresi juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain di luar persoalan pribadi kita. Hal tersebut bisa berupa gaya hidup yang buruk, penyakit dan konsumsi obat-obatan. Berikut ini akan kami paparkan beberapa kebiasaan buruk penyebab depresi:
1. Kurang Tidur
Tidur yang cukup sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk kembali menormalkan fungsi-fungsi organ dan jaringan pada tubuh. Orang yang kurang tidur punya resiko terkena depresi lebih besar dibandingkan dengan orang yang cukup waktu tidurnya. Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang kurang tidur menunjukkan gejala depresi ketika melihat gambar yang tidak menyenangkan. Gejala tersebut berupa aktivitas otak yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang punya tidur yang cukup.
2. Penggunaan Media Sosial
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan berkaitan dengan depresi, khususnya bagi remaja. Interaksi yang minim antar sesama di dunia nyata membuat remaja kita tak mampu menyesuaikan diri dengan realita yang ia jumpai.
3. Penyakit Tiroid
Kelenjar tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid atau hipotiroidisme. Hormon ini berperan sebagai medium penghubung rangsangan syaraf dan mengontrol produksi serotonin. Jika produksi hormon tiroid tidak mencukupi, maka fungsi-fungsi tersebut menjadi terganggu dan bisa menyebabkan depresi.
4. Kebiasaan Merokok
Kandungan nikotin di dalam rokok mampu memengaruhi kinerja syaraf dalam otak. Hal tersebut memacu produksi dopamine serta serotonin yang berperan sebagai antidepresan. Ketika tidak merokok, produksi dopamine dan serotonin akan berkurang dan bisa menyebabkan depresi.
5. Berakhirnya Film dan Acara Televisi
Seseorang cenderung merasa depresi ketika melihat sesuatu yang disukainya berakhir. Ketika rumahnya direnovasi, saat sebuah film berakhir atau tayangan televisi telah ditutup, membuat seseorang akan merasa sedikit tertekan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kuatnya ikatan antara penonton dengan karakter yang ada di dalam film membuat seseorang akan mengalami depresi ketika tayangan berakhir.
6. Mengonsumsi Daging Ikan
Daging ikan dan minyak sayur mengandung asam lemak dan omega 3 yang tinggi. Zat tersebut mampu menekan resiko terkena depresi jika dikonsumi dalam jumlah yang cukup.
7. Banyak Pilihan
Ketika pilihan terlalu banyak tersedia dihadapan Anda, biasanya gejala depresi akan muncul. Sebagai contoh, orang akan depresi untuk memilih jenis makanan apa yang paling cocok untuk diri dan keluarganya. Memilih sesuatu bisa menjadi aktivitas yang sangat melelahkan dan membuat Anda tertekan.
8. Tempat Menetap
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang tinggal di daerah perkotaan punya tingkat stres hingga 39% lebih besar dibanding orang di desa. Studi mencatat bahwa aktivitas otak pada orang yang tinggal di kota lebih besar karena seringkali mengalami stres. Stres dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan depresi.
9. Pil Kontrasepsi
Depresi merupakan salah satu efek samping dari penggunaan Pil KB. Bijaksanalah dalam menggunakan pil tersebut, walaupun efeknya tidak terjadi pada semua penggunanya.
10. Obat-obatan
Obat-obatan seperti obat kolesterol tinggi dan insomnia juga punya efek samping penyebab depresi. Jangan terlampau sering menggunakan obat-obatan kimia jika terserang penyakit. Ubahlah gaya hidup dan pola makan agar tak mudah terserang penyakit.
Demikianlah artikel yang bisa saya share mengenai Pengaruh Gaya Hidup terhadap Depresi semoga bermanfaat dan berguna untuk anda semua - Pengaruh Gaya Hidup terhadap Depresi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan,tidak mengandung sara atau pun menyinggung pihak tertentu.