Masih Ada Harapan
Seorang ibu akan lebih sabar menghadapi masalah dibanding seorang ayah, ini memang ada benarnya. Martini seorang ibu dengan 2 orang anaknya badu dan bania tinggal disebuah kota yang sangat ramai dan penuh dengan segala hiburan. Sang Ayah yang punya kesibukan kerja dan lebih banyak dinas diluar kota tidak pernah mengerti bagaimana kesulitan dan tanggung jawab berat yang dirasakan sang istri.
Suatu hari sang ibu yang lebih akrab di panggil ibu tini,merasa lelah dalam menjalani hidup ini,ia merasa sendirian memikul beban keluarga yang semakin berat,uang tidak menyelesaikan masalah,ibu tini mengalami depresi berat,karna perlakuan anak anaknya dan sang suami tidak menggubris sedikitpun tentang kenakalan dan kebiasaan buruk sang anak. Setiap hari bu tini mendapat perlakuan buruk dari kedua anaknya, Badu yang duduk di bangku kelas 3 SLTA ini sepulang sekolah tidak pernah sampai dirumah,sehari hari hanya bermain play station,game online atau sejenisnya sampai malam tiba,sang ibu yang merasa kwatir ini selalu menjemput dan merayunya untuk pulang tapi usaha itu sia-sia. Bania yang sibungsu yang duduk di kelas 3 SLTP ini mempunyai kebiasan jauh lebih buruk dari abangnya,bania yang lebih akrab dipanggil nia ini selalu menghabiskan waktunya sepulang sekolah pergi kedunia hiburan bersama teman temannya,dan nongkrong di club sampai jam larut malam.
Situasi seperti inilah yang membuat ibu tini seperti tak berguna,dan tak berani keluar rumah karna malu dengan tetangga. Suatu hari terjadi pembicaraan yang menyedihkan saat sang ayah pulang dari luar kota, Ayah.. bagaimana ini ibu sudah tidak sanggup untuk membimbing anak anak kita,lihatlah sudah jam 10 malam begini sejak pulang sekolah tak satu pun anak anak kita sampai dirumah. Ini terjadi setiap hari,dan ibu terus menjemput dan membujuknya pulang, tapi karna ibu harus menjemput ayah kebandara dan ibu belum menjemput anak anak kita makanya mereka belum pulang.
Sang ayah tertegun dan sangat merasa bersalah,selama ini tidak pernah mengindahkan kata kata sang istri,,selama ini ayah selalu berpikir kalau uang yang terus dikirim untuk keluarganya sudah mampu menyelesaikan masalah hidup,ternyata salah.
Dengan penyesalan dan rasa bersalah sang ayah merangkul ibu tini,dan meminta maaf,karna situasi ini ibu tini sudah kelihatan tua dan dulu yang begitu ceria dan penuh senyum sekarang hanya bisa melihat wajah lebih tua 5 tahun dari umur ibu tini sebenarnya. Akhirnya Sang Ayah memutuskan Untuk cuti panjang dari pekerjaanya dan berusaha untuk menyelesaikan konflik rumah tangga mereka. Ayah dan Ibu tini selalu berdoa dan meminta petunjuk bagaimana cara yang terbaik untuk mengembalikan anak-anaknya kedunia yang baik.
Jawaban dari sebuah doa membuahkan suatu spirit bagi ayah dan ibu tini yaitu" akan ada harapan ditengah sulitnya masalah". kekerasan sudah dilakukan,hukuman sudah dijalankan bahkan sampai uang jajan tidak diberi tapi nyatanya pengaruh dunia luar benar benar membutakan anak anak mereka.
Suatu hari ibu tini memberi semangat pada sang ayah dan menawarkan cara terbaru yaitu dengan kelembutan dan mengikuti gaya tren anak muda.Ibu tini mulai berbagi tugas, Sang ayah akan mengikuti kemana perginya nia itu artinya sang ayah harus tampil gaya dan ikut dalam kelompok club nia anaknya, sedangkan ibu tini setiap hari setiap badu pulang sekolah,beliau selalu mengantarkan kebutuhan banu agar dia bisa makan siang dan tidak terganggu kesehatanya. Hal ini Terjadi setiap hari,bayangkan bagaimana jadinya suatu rumah tangga hidup dan beraktifitas seperti ini?
Usaha mulai menampakan hasil saat itu sang ibu menghampiri banu dan berkata' Nak maaf makan siangmu terlambat, berhentilah dan sekarang makanlah bersama ibu setelah ini kamu lanjutkan permainanya,kata ibu tini sambil menaruh nasi dan lauk kepiring banu. Seketika itu banu beranjak dari duduknya dan bertanya pada ibunya, Ibu mengapa melakukan ini semua? sang ibu tidak menjawab dan hanya menarik tangan anaknya dan menyuruhnya makan, dan seketika usai makan ibu tini pamitan untuk pulang dan membiarkan anaknya untuk melanjutkan permainanya kembali. Dan saat sore tiba Ibu tini kembali menghampiri banu dan mengajaknya pulang katanya" Nak Ini sudah sore bagaimana main gamenya seru ya...,belum menjawab ibu tini mengemasi tas sekolah banu sambil berkata ,banu kamu sekarang pulang dulu untuk mandi usai makan malam nanti kamu boleh kembali lagi kesini ya,banu pun diam dan mengikuti langkah ibunya untuk kembali kerumah.
Trik ini juga digunakan sang ayah yang seharian menemani nia berkaroke dan minum di club, dan pada saat malam tiba sang ayah menagajak nia untuk pulang dan makan malam bersama keluarga di rumah dan setelah makan malam nia boleh kembali ke club lagi.
Sudah 3 bulan hal ini berlangsung dan akhirnya saat itu tiba,harapan itu ada dan terwujud, saat acara makan malam usai sang ayah dan Ibu tini mengajak anak anaknya saling bergenggaman tangan satu sama lain dan berdoa atas makan malam yang indah yang selalu terjadi setiap malam,begitu kata amin sang ayah dan ibu tini melempar senyum pada kedua putra dan putrinya sambil mempersilahkan pada mereka untuk melakukan kegemaranya,, namun malam itu kenyataan yang terjadi kedua anaknya tersungkur dibawah kaki mereka dan terisak isak menyesali perbuatannya dan meminta maaf berulang ulang pada orang tuanya, tanpa berpikir panjang ayah dan ibu merangkul dan memeluk anaknya dan mengatakan" selamat datang anakku" akan ada harapan baru untuk kalian,dan kami memaafkanmu.
Kini mereka hidup saling menghargai satu sama lain dan bahagia,sang ayah yang kembali beraktifitas selalu menyempatkan diri berkumpul bersama keluarga,dan ibu tini kembali bisa tersenyum dan menjalankan rumah tangganya dan bersosialisasi dengan tetangganya yang lain.
Ini kisah nyata seorang ibu yang percaya akan adanya harapan disetiap usaha dan niat yang tulus dalam setiap perkara. Niat itu ada dalam setiap doa ibu yang berupaya untuk mengunduh harapan baru bagi kelurganya.
Karya : Veronika Sukapti
Cerpen Cinta Remaja Terbaru "Masih Ada Harapan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan,tidak mengandung sara atau pun menyinggung pihak tertentu.