”Pembukaan pintu air ini untuk persiapan MT 1 yang dimulai bulan Oktober mendatang. Dimana sebelumnya bulan Juli lalu bendungan ditutup untuk menghemat air,” kata Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Grobogan, Biyono melalui Kabid Irigasi Wahyu Tri Darmawan dan Kasi Operasi Sugianto di ruanganya, beberapa waktu lalu.
WKO sendiri menurut Wahyu, bisa mendukung sawah irigasi teknis di Grobogan melalui Bendung Sedadi 7.080,5 hektare, mempunyai elevasi 24,44 meter kubik dan debit air 6,74 meter kubik. Sedangkan bendung Sidorejo 6.038 hektare, dengan elevasi 37,87, debit air 62,47 dan dilepas 2,5 meter kubik.
Sementara bendung Klambu 878,7 hektare yang dialirkan melalui tiga saluran. Yakni ke arah Kabupaten Demak, dan Bendung Wilalung yang mengairi persawahan di Kabupaten Kudus dan Pati. Sedangkan Bendung Lanang 1.900 hektare.
”Saat ini debit air di WKO mencapai 5.327.460 meter kubik dengan elevasi 88,4 meter. Yakni saat ini pintu air yang dibuka 55 meter kubik perdetik bisa mencukupi kebutuhan air minum, MCK dan persiapan kebutuhan air di lahan pertanian jelang MT-I Oktober mendatang,” terang dia.
Wahyu menambahkan, petani di wilayah hilir sekarang membutuhkan suplai air disebabkan pada MT-I masuk pada musim kemarau. Menurutnya WKO tidak hanya mengairi lahan pertanian di wilayah Grobogan saja. Namun, WKO juga merupakan penopang kebutuhan air di Kabupaten. Dimana bendungan tersebut mengairi persawahan di Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus.
”Sementara untuk menentukan besarnya air yang dikeluarkan melalui pintu bendung, Dina Pengairan kami membahasnya dengan beberapa elemen. Hal itu, untuk mencari kebijakan antara Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sistem WKO pengguna air,” tandasnya.
Waduk Kedung Ombo Dibuka Untuk MT 1 . Waduk Kedung Ombo Dibuka Untuk MT 1
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan,tidak mengandung sara atau pun menyinggung pihak tertentu.