Film merah putih merupakan sebuah film nasionalisme, persatuan, persahabatan, dan toleransi agama untuk bersama-sama berjuang mempertahan kemerdekaan, yang di mulai oleh kehidupan 5 pria di Sekolah Tentara Rakyat. Mereka adalah Amir (Lukman Sardi), Marius (Darius), Tomas (Donny Alamsyah), Soerono (Zumi Zola) dan Dayan (Rifnu Wikana). Tujuan mereka satu, mempertahankan kemerdekaan indonesia dari tangan belanda yang di pimpin oleh Van Mook ke jantung kota jawa tengah.
Amir adalah seorang guru yang tergugah hatinya setelah melihat muridnya di tembak mati oleh orang belanda, sedangkan Thomas berasal dari keluarga peternak ayam yang bersuku Manado dan beragama Kristen. Sedangkan Marius adalah kaum atas asal Batavia. Alasan mereka pun berbeda untuk menjadi tentara, Tomas lebih berniat karena dia ingin membalas dendam atas ayahnya yang dibunuh tentara Belanda. Sehingga ada konflik pribadi yang melibatkan marius dan thomas yang sedikit mengganggu perjuangan mereka dalam mempertahankan negara Indonesia.
Hari demi hari mereka lalui di sekolah tentara rakyat, tiba saatnya mereka lulus dan di perkenankan untuk kembali ke rumah masing – masing, dan pada saat itu ada acara yang di gelar di sebuah desa, namun secara tiba – tiba terjadi penyerangan yang di lakukan oleh pihak belanda, secara serentak mereka membalas serangan demi serangan yang di lancarkan pihak belanda, hingga pagi menjelang siang.
Banyak korban yang berjatuhan dan mati tertembak oleh tantara belenda, termasuk kepala tentara pejuang indonesia, sehingga secara otomatis kepala tentara pejuang indonesia berpindah tangan ke Amir. Dari sinilah di mulainya perang secara geriliya yang di lakukan oleh para pejuang dan mereka bersembunyi di hutan yang ada di daerah tersebut, mereka mulai menjadi musuh yang di cari – cari oleh tentara belanda dan pada suatu saat mereka yang berada di suatu desa di kejutkan oleh serangan secara mendadak oleh tentara jepang, mereka kemudian membakar rumah penduduk desa dan menembaki semu warga yang ada di sana, untung bagi tentara pejuang indonesia, karena mereka dapat lolos dari kepungan dan serangan tentara belanda dan mereka bersembunyi ke dalam hutan kembali.
Beberapa hari kemudia para tentara pejuang indonesia tersebut kembali ke desa yang kemarin di bumi hanguskan oleh tentara belenda, sungguh – sungguh mengenaskan, banyak mayat – mayat yang bergelimpangan rumah- rumah yang hangus terbakar dan yang selamat hanyalah beberapa orang saja. Dari situlah muncul jiwa nasionalime dan dendam yang membara dari lubuk hati yang terdalam para penduduk dan tentara pejuang indonesia untuk membalas kebiadaban para tentara belanda yang di pimpin oleh van mook tersebut.
Kemudian di buatlah sebuah rencana yang akan mereka lakukan untuk membalas dan mengusir penjajah dari bumi pertiwi, keesokan harinya mereka berkumpul di sebuah tempat, yaitu di sebuah jembatan yang nantinya akan mereka gunakan untuk menghadang bantuan yang di kirim oleh pemerintahan belanda, kemudian di setiap orang di bagi untuk melakukan tugasnya masing –masing. Marius dan thomas mendapatkan tugas untuk membuat benteng pertahanan, dan yang lainnya memberikan privat kepada penduduk cara menggunakan senapan dan senjata, dan ada juga yang membuat bambu runcing sebagai alat untuk nanti di gunakan dalam peperangan
Hari yang di nantikanpun tiba, semua alat perang seperti senjata, bambu runcing, sudah di persiapkan, begitu juga dengan penempatan posisi masing – masing, ada yang berada di jalan bersama dengan hewan ternak, yang di gunakan untuk menghambat laju mobil yang di gunakan tentara belanda, ada yang di atas pohon sebagai pengintai dan pemberi informasi apabila mobil yang membawa tentara belanda datang.
Pada siang hari yang sedikit mendung, iringan mobil dan truk yang membawa tentara belanda pun datang, dengan santai para tentara dan komandan belanda bercanda, sambil kadang tertawa lepas, mereka tidak tahu bahwa sebentar lagi mereka akan di gempur habis – habisan oleh tentara pejuang indonesia, seseorang yang dari tadi berada di atas pohon begegas turun dan memberitahukan bahwa tentara belanda hampir tiba, kemudian amir menyuruh kepada semuanya untuk mempersiapkan diri sesuai dengan posisi masing – masing.
Kemudian jembatan di penuhi oleh domba dan beberapa petani, termasuk thomas yang berpura – pura menjadi pengembala domba tersebut. Iringan mobil dan truk tentara belanda sampai di jembatan tersbut, karena di halangi oleh para petani dan domba tersebut, kemudian mereka berhenti dan mengusir para petani dan domba tersebut, pada saat itu thomas mencuri kesempatan tersebut dengan mendekati sebuah mobil tangki minyak dan menyelipkan beberapa bom di belakangnya mobil tangki minyak tersebut, kemudian thomas terjun ke sungai, bersamaan dengan meledaknya tangki minyak yang di bawa oleh tentara belanda dan terjadilah baku tembak yang di lakukan oleh tentara belanda dengan tentara pejuang indonesia yang di bantu oleh penduduk setempat. Satu demi satu tentara belanda berjatuhan, ledakan demi ledakan yang terus terdengar, tentara belandapun mulai kewalahan dan akhirnya menyerah di tangan tentara pejuang indonesia.
Demikianlah artikel yang bisa saya share mengenai Contoh Resensi Film Merah Putih semoga bemanfaat dan berguna untuk anda semua - Contoh Resensi Film Merah Putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan,tidak mengandung sara atau pun menyinggung pihak tertentu.