SAAT KBM TANPA GURU APA
YANG TERJADI?
DI SUSUN OLEH:
· AJI P
· BUQHORI.FA
· BARON H
· DONI S
· EDO A
· PENDY.R.W
SMA NEGERI 1 JATISRONO
TAHUN AJARAN 2011/2012
1. PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mangajar adalah suatu kegiatan interaksi atau komunikasi antara guru dengan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas,salah satu kegiatan yang akan kami amati yaitu tentang perilakusiswa saat mengikuti KBM tanpa guru di SMA N 1 JATISRONO pada dasarnya KBM tanpa guru di dasarkan pada tugas yang di berikan oleh guru akan tetapi banyak hal-hal yang terjadi tanpa guru itu yang akan kami bahas sekarang ini
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Penelitian ini di lakukan untuk memenuhi tugas, selain itu untuk menambah pengetahuan bagi para siswa SMA N 1 JATISRONO khususnya kepada kelompok kami.
agar dapat mengetahui perilaku siswa saat mengikuti KBM tanpa guru dan apakah sesuai dengan pendidikan berkarakter yang di tetapkan oleh pemerintah karena selama ini banyak siswa menggunakan waktu KBM saat tanpa guru untuk bercanda,ramai sendiri,sehingga bukan mengerjakan tugas dari guru melainkan berbuat hal yang lain dan menggangu kelas lain
Dengan adanya penelitian ini di harapkan perilaku siswa saat mengikuti KBM tanpa guru dengan semacam itu di ubah dengan perilaku yang baik sesuai dengan apa yang di tugaskan oleh guru.
3. TUJUAN PENELITIAN
PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK:
1. Memberitahukan kepada pembaca apa yang terjadi apabila proses KBM tanpa guru
2. Menanamkan hal-hal positif dalam proses KBM tanpa guru
3. Menyadarkan para siswa betapa pentingnya waktu belajar di sekolah
4. Dengan penelitian ini di harapkan siswa mengerti tindakan/perilaku yang berhubungan denganpendidikan berkarakter di SMA N 1 JATISRO
4.RUANG LINGKUP
Penelitian ini di lakukan di sekitar lingkungan SMA N 1 JATISRONO tepatnya pada proses KBM tanpa guru
5.PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang terjadi di dalam kelas saat berlangsungnya KBM tanpa guru?
2. Apa yang di lakukan siswa di SMA N 1 JATISRONO pada saat pelajaran jam pelajaran tanpa guru
3. Mengapa banyak siswa yang tak mau melaksanakan tugas bapak/ibu guru berikan melainkan melakukan hal-hal lain
4. Bagaimana menanggtersebutulangi masalah tersebut
5. Bagaimana cara mengubah atau menanamkan pola pikir siswa dengan pendidikan berkarakter yang berkaitan pada saat KBM berlangsung
6.MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini maka para siswa agar sadar terhadap tugasyang di berikanoleh bapak/ibu guru dan supaya siswa memehami proses KBM tanpa guru yang berorientasi pada visi dan misi SMA N 1 JATISRONO yaitu MENANAMKAN PENDIDIKAN BERKARAKTER
7.KAJIAN TEORI
Pendidikan Karakter
Pencetus pendidikan karakter yang menekankan dimensi etis-spiritual dalam prosespembentukan pribadi ialah pedagog Jerman FW Foerster (1869-1966). Pendidikankarakter merupakan reaksi atas kejumudan pedagogi natural Rousseauian daninstrumentalisme pedagogis Deweyan.
lebih dari itu, pedagogi puerocentris lewat perayaan atas spontanitas anak-anak(Edouard Claparède, Ovide Decroly, Maria Montessori) yang mewarnai Eropa danAmerika Serikat awal abad ke-19 kian dianggap tak mencukupi lagi bagi formasiintelektual dan kultural seorang pribadi.
Polemik anti-positivis dan anti-naturalis di Eropa awal abad ke-19 merupakan gerakanpembebasan dari determinisme natural menuju dimensi spiritual, bergerak dari formasipersonal dengan pendekatan psiko-sosial menuju cita-cita humanisme yang lebihintegral. Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk menghidupkan kembalipedagogi ideal-spiritual yang sempat hilang diterjang gelombang positivisme ala Comte.
Tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuanesensial si subyek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Bagi Foerster,karakter merupakan sesuatu yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadiidentitas yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah. Dari kematangankarakter inilah, kualitas seorang pribadi diukur.
Emp
at karakter
Menurut Foerster ada empat ciri dasar dalam pendidikan karakter. Pertama, keteraturaninterior di mana setiap tindakan diukur berdasar hierarki nilai. Nilai menjadi pedomannormatif setiap tindakan.
Kedua, koherensi yang memberi keberanian, membuat seseorang teguh pada prinsip,tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut risiko. Koherensi merupakandasar yang membangun rasa percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensimeruntuhkan kredibilitas seseorang.
Ketiga, otonomi. Di situ seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadinilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat lewat penilaian atas keputusan pribadi tanpaterpengaruh atau desakan pihak lain.
Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang gunamengingini apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan merupakan dasar bagipenghormatan atas komitmen yang dipilih.
Kematangan keempat karakter ini, lanjut Foerster, memungkinkan manusia melewatitahap individualitas menuju personalitas. ´Orang-orang modern seringmencampuradukkan antara individualitas dan personalitas, antara aku alami dan akurohani, antara independensi eksterior dan interior.´ Karakter inilah yang menentukanforma seorang pribadi dalam segala tindakannya
8.METOLOGI
Dalam penelitian ini kami menggunakan metodde observasi
9.HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI HASIL KAJIAN
1. Apakah yang terjadi di dalam kelas saat KBM tanpa guru?
Saat pelajaran tanpa guru ,biasanya guru yang tidak dapat mengajar karena ada kepentingan ,memberikan tugas klepada siswa.hal ini di lakukan guru agar siswa dapat belajar sendiri meskipun saat belajar tidak di dampingi oleh guru ,namun sering tidak di taati oleh siswa ,banyak siswa yang tidak melaksanakan tugas yang di berikan oleh guru banyak siswa hanya mengobrol /bercanda dengan teman-temannya dan membahas hal-hal yamg kurang penting.Hanya sedikit sebagian siswa yang mau mengerjakan tugas dari guru.
2. Apa Yang Di Lakukan Siswa SMA N 1 JATISRONO Saat KBM Tanpa Guru?
Banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas dari guru,banyak siswa yang justru kekantin saat di beri oleh guru, mereka hanya menyontek pekerjaan temenya,yang mengerjakan tugas dari guru
3. Mengapa banyak siswa tidak melaksanakan tugas yang di berikan bapak/ibu guru berikan,melainkan melakukan hal-hal lain
Hal ini terjadi karena siswa menganggap bahwa tugas yang di berikan oleh guru tidak terlalu penting ,mereka lebih senang bercanda /atau membahas hal-hal lain dengan teman dari pada mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, dan hal ini juga di pengaruhi oleh kurangnya pengawasaan dari guru piket yang memberika tugas.
4. Bagaimana menangani masalah tersebut?
Pihak sekolah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut
A. Bila guru yang akan mengajar tidak hadir dan menitipkan tugas kepada guru piket
B. Setelah memberikan tugas yang di titipkan ,maka guru piket dapat menunggui siswa untuk mengerjakan tugas. sampai selesai
C. Bila guru piket ada sesuatu hal yang penting dapat di tinggal lebih dahulu ,lalu kembali untuk menunggu siswa,hal ini di lakukan agar siwa-siwa tidak gaduh dan mengerjakan tugas yang di berikan
D. selain itu guru piket harus mengecek pekerjaan siswa agar siswa benar-benar mengerjakan tugas tersebut
5. Bagaimana cara mengubah atau menanamkan pola pikir siswa dengan pendidikan berkarakter yang berkaitan pada saat KBM
Hal ini dapat di mulai dari menanamkan sikap di siplin waktu kepada siswa ,di siplin merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk karakter yangbaik
10.DAFTAR PUSTAKA
SIMPATI,2011.Bahasa Indonesia.surakarta;GRAHADI
teori Pendidikan Karakter www.scribd.com/.../teori-Pendidikan-Karakter
kata kunci: contoh laporan, contoh laporan bahas indonesia, contoh laporan, kbm tanpa guru, laporan bahas indonesia,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan,tidak mengandung sara atau pun menyinggung pihak tertentu.