• Breaking News

    Blog Pendidikan, Contoh Makalah, Contoh Naskah Drama, English Text, Contoh Resensi, Contoh Surat

    Kritik Sastra: Robohnya Surau kami Karya A.A. Nafis


    Krumpuls - Kritik Sastra: Robohnya Surarya A.A. Nafis kami - Berikut ini akan saya share sedikit Mengenai Novel Robohnya Surau Kami Karya A.A. Nafis.

    Kritik Sastra: Robohnya Surau kami Karya A.A. Nafis - Konflik rumah tangga Masri dan Arni sebagai pasangan suami istri yang incest dan berakhir dengan perceraian adalah sesuatu yang diberitahukan (dalam Kemarau, terbit 1957).
    Mereka berpisah atas kesadaran, bahwa perkawinan antarsaudara adalah sesuatu yang dilarang dalam agama.


    Kritik Sastra: Robohnya Surau kami Karya A.A. Nafis

    Tetapi pada ‘Datangnya dan Perginya’ (dalam kumpulan cerpen Robohnya Surau Kami, terbit 1956) perkawinan sumbang antara Masri dan Arni tetap berketerusan. Dengan alasan ketidaktegaan memisahkan kebahagiaan rumah tangga, setidaknya A.A. Navis telah menunjukkan sisi ‘memanusiakan manusia’ yang humanis. Tapi apalah arti dari memanusiakan itu, bila pada akhirnya sikap itu sebagai sesuatu yang dikutuk. Umar Junus (Horison, Juni 1972: 164-5) tak pelak menyebut Navis dalam dua muka. Bahwa di satu sisi bagi Navis pertimbangan kemanusiaan (dengan risiko pelanggaran agama) lebih penting dari segalanya. Namun di sisi lain, pertimbangan keagamaan (menegakkan ajaran agama) justru bentuk yang lebih penting lagi. Navis berada di antara perbenturan humanisme yang mengesankan dan religiusitas mutlak.



    Navis pun kemudian berkilah, mengapa perjalanan kepengarangannya berubah secara total, terutama prinsip-prinsip kemanusiaannya. “Meskipun humanisme itu indah,” tutur Navis, “tetapi lebih berharga Islamisme. Logikanya sederhana saja: humanisme adalah ciptaan manusia, sedang Islam ciptaan Allah.” (dalam Eneste, 1983: 66).

    Tetapi cukupkah alasan Navis itu dijadikan sebagai pegangan kuat? Tidakkah sejarah sastra bisa memainkan peranannya dalam membuka rahasia kemunculan cerpen dan novel yang sekilas sama tapi versinya berbeda? Atau tidakkah kehadiran cerpen ‘Datangnya dan Perginya” dalam novel Kemarau –meski dengan versi agak berbeda– sesuatu yang dipaksakan Navis?



    Demikianlah artikel yang bisa saya share mengenai Kritik Sastra: Robohnya Surau kami Karya A.A. Nafis, semoga bermanfaat dan berguna untuk anda semua - Kritik Sastra: Robohnya Surau kami Karya A.A. Nafis


    Kritik Sastra: Robohnya Surau kami Karya A.A. Nafis. resensi novel robohnya surau kami. Novel karya pujangga lama. Pengertian Sastra. Karya Sastra Klasik. Ringkasan Novel Robohnya Surau Kami

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silahkan berkomentar dengan sopan,tidak mengandung sara atau pun menyinggung pihak tertentu.

    Fashion

    Beauty

    Travel